Tips Liburan Aman dan Sehat Dimasa Pandemi
Tahun 2020 merupakan tahun yang kelaparan, tidak hanya satu atau dua negara saja tetapi seluruh dunia dapat merasakan kepedihan itu. Virus yang melanda pada awal tahun 2020 ini sampai sekarang tidak henti-hentinya diperbincangkan. Menurut kepala epidemiologi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China (CDC), Zeng Guang, dalam sebuah pendaftaran akademik online pada Kamis, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Minggu (22/11). "Wuhan ada di mana virus corona pertama kali terdeteksi tapi bukan berasal dari sana,". Kasus penularan yang cepat dan ganas itu menjadi momok bagi masyarakat dimanapun berada . Virus ini tidak hanya menyerang lansia, melainkan ibu hamil, orang dewasa dan anak-anak. D iketahuivirus ini dapat menyebar melalui partikel-patikel kecil yang melayang di udara disaat seseorang batuk, berbicara, hingga bernafas dan beberapa menyebar melalui benda-benda yang seseorang sentuh ini. Tidak khayal masyarakat yang lebih takut untuk keluar dari rumah dan bersentuhan sesama.
Pemerintah juga menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia yaitu meliburkan seluruh aktivitas pembelajaran bagi anak-anak, dan memerintahkan beberapa pekerja untuk bekerja dirumah masing-masing. Hal ini merupakan salah satu upaya upaya agar dapat menurunkan penyebaran virus ini, seperti halnya negara China yang memberlakukan sistem lockdown di beberapa titik dimumpuni sangat ampuh untuk menyebarkan penyebaran virus COVID-19 ini . Pemerintah selalu mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan 3M saat keluar dari rumah apapun termasuk yang mengukur tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak. Pemerintah juga membatasi jumlah pembeli disejumlah pertokoan, jika tidak mematuhi peraturan maka akan di jatuhi yang berlaku. S eluruh masyarakatbersama Pemerintah harus bekerja sama agar Indonesia segera terbebas dari virus ini . Kita semua harus optimis, semangat dan selalu mematuhi protokol kesehatan. K arena jika pemerintah hanya memberikan sebuah larangan tetapi tidak dijalankan oleh kita bersama, maka tetap saja kasus virus COVID-19 di Indonesia akan terus meningkat .
Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendi mengungkapkan pemerintah memutuskan untuk memangkas libur akhir tahun dan cuti bersama Desember 2020. “Tapi tetapa alias nada dua libur yakni Libur Natal dan Libur Tahun Baru. Kemudian ditambah satu hari libur Idul Fitri, ”dikutip dari CNBC Indonesia, Jakarta 01 Desember 2020. Menurut pemerintah libur akan berdampak pada kasus COVID-19.
Libur ini tentu saja akan memberikan risiko yang cukup besar terhadap virus COVID-19. Dikarenakan banyak orang yang akan berkumpul baik dengan keluarga besar maupun dengan teman . Hal Suami akan MEMBUAT Penyebaran Semakin meluas. W alaupun dibeberapa usaha pariwisata telah menerapkan Protokol kesehatan , tetap saja masyarakat akan susah untuk menerapkan Protokol kesehatan jika banyak pengunjung yang berdatangan. Tanggapan masyarakat mengenai pemotongan libur akhir tahun oleh pemerintah ini pro dan kontra. Ada yang beranggapan bahwa virus COVID-19 tidak terjadi karena libur panjang tetapi bisa juga karena kurang disiplinnya masyarakat terhadap Protokol kesehatan yang di himbau pemerintah, terutama dalam menjaga jarak dengan sesama. Tidak harus menunggu libur panjang tetapi dalam kegiatan sehari-hari masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker saat berpergian, tidak menjaga jarak saat dikerumunan dan tidak menjaga kebersihan setelah keluar dari rumah tinggal.
Lalu bagaimana cara masyarakat menjaga kesehatan selama libur panjang, y aitu:
Pertama ,Tetap menggunakan masker meski diluar ruangan. Masker membantu menurunkan risiko penularan hingga 70%. Ketika seseorang batuk atau bersin dia akan mengeluarkan partikel-partikel yang akan tetap berada di udara, dan fungsi masker ini agar partikel tersebut tidak terhirup oleh orang lain. Tidak perlu masker medis kita bisa menggunakan masker kain 3 lapis. Banyak masyarakat yang mendekati masker setelah sampai ditujuan dengan alasan yang tidak nyaman saat memakainya. Ataupun saat berbincang dengan teman-teman yang kita temui. Sebaiknya tetap menggunakan masker dan melepasnya saat di dalam rumah, dan selalu menjaga kebersihan masker tersebut.
Kedua ,PembersihTangan Membawa. Pembersih tangan hanya berfungsi untuk membersihkan tangan dari kuman yang berbahaya. setelah kalian berpergian jauh atau sedang berpergian jauh disaran kan membawa hand sanitizer karena saat tangan kita benda-benda yang ada diluar mungkin di tangan kita ada kuman-kuman yang berbahaya, Mencuci tangan dengan sabun dan udara lebih menolak. Namun, jika tidak tersedia, dapat memakai pembersih tangan yang dapat membantu menghindari penyakit dan pengelolaan kuman ke orang lain. Pembersih tangan / hand sanitizer berbasis setidaknya 60 persen alkohol dapat dengan cepat mengurangi jumlah mikroba di tangan, tapi tidak menghilangkan semua jenis kuman.
Ketiga , Menjaga jarak. Jarak atau jarak fisik sangat penting agar terhindar dari virus COVID-19, jarak yang aman untuk kita adalah setidaknya 1 meter, karena virus dapat mengambang di partikel udara secara tidak langsung saat kita menghirup udara tersebut maka kita akan terinfeksi. Jangan bersalaman dan pancing orang lain, Di Indonesia kita sudah terbiasa bersalaman kepada yang lebih tua, seumuran, bahkan yang lebih muda tapi kita harus terlebih dahulu memberhentikannya terlebih dahulu, untuk meminimalisir kemungkinan yang tidak diinginkan.
Keempat , Membawa perlatan pribadi dari rumah. Saat berpergian kita selalu membeli atau menggunakan barang yang sudah di sediakan di toko atau tempat lain. Sebagai contoh saat kita berada di tempat ibadah di masjid terdekat dan jangan menggunakan mukena atau sajadah yang di sediakan, lebih baik membawa mukena atau sajadah pribadi agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan karena menurut kompas.com Melansir dari Cleveland, riset virus corona bisa bertahan selama tiga jam hingga tujuh hari, tergantung pada jenis permukaan benda tersebut. Jadi sebaiknya kita membawa peralatan pribadi.
Dari cara yang telah dipaparkan di atas, kita juga harus tetap menjaga kesehatan dan rajin berolahraga. Karena latihan rajin akan berdampak baik terhadap sistem imunitas dalam tubuh kita. Selain itu diperlukan juga gaya hidup yang sehat untuk membantu membentuk sistem kardiovaskuler yang sehat melalui olahraga yang baik dan rutin. Jadi, selama vaksin atau obat belum ditemukan, boleh dikatakan olahraga pertahanan terbaik dalam menghadapi COVID-19. Alasan Lain nya mengapa berolahraga Beroperasi rutin di Tengah Pandemi COVID-19 Yaitukarena hal ini akan membantu Anda menjaga kesehatan mental di tengah pertemuan sosial berskala besar dan isolasi sosial yang sedang berlangsung. Olahraga memiliki efek positif meningkatkan suasana hati dan pengembangan karakter.Seseorang akan mudah stres ataupun merasa penat jika hanya terkurung di dalam rumah dalam waktu yang lama. Maka olahraga bisa menjadi rutinitas yang dapat membantu informasi otak kita. Jangan lupa juga untuk selalu mengonsumsi makanan yang bergizi dan kaya akan vitamin seperti buah-buahan, sayur mayur, daging dan beberapa kacang-kacangan. Saat masih kecil kita di ajarkan untuk makan makanan 4 sehat 5 sempurna, ayo terapkan gaya hidup sehat dengan gizi seimbang agar kita terhindar dari virus berbahaya. Dan jangan lupa selama liburan kita selalu menerapkan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker).
* Mahasiswa Program Studi Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Posting artikel menarik lainnya!
BalasHapus